Jumat, 18 Januari 2013

WASPADAI ZONA NYAMANMU

Bahan Bacaan: Matius 17:4-5  Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."--

Siapa yang tak suka kenyamanan. Maunya, tak ada masalah, tak ada gangguan, semua berjalan lancar dan yang ada sukacita. Manusia saat masuk dalam zona nyaman seperti itu, tentu tak ingin momen itu berakhir, dan kalau bisa bertahan selama mungkin.

Zona nyaman itu yang dialami Petrus beserta dua rekannya berada di gunung bersama Tuhan Yesus, tiba-tiba mata mereka terbuka melihat Musa dan Elia. Petrus ingin menikmati terus suasana tersebut, dan tak ingin berakhir. Dia ingin situasi itu permanen, lalu menawarkan cara agar suasana itu tak berakhir, dengan membangun kemah.

Namun, keinginan Petrus yang ingin menikmati terus zona nyaman mendapat interupsi dari sorga. Suara dari sorga menegaskan yang harus didengar hanyalah Tuhan Yesus Kristus. Bukan suara dunia ini, bukan keinginan manusia yang ingin nyaman, tapi yang harus didengarkan dan diikuti hanyalah Tuhan Yesus Kristus.

Selama masih di dunia ini, kita para pengikutnya tak diminta Tuhan Yesus meninggalkan dunia. Malah kita diutus ke tengah serigala, dan pergi ke seluruh dunia untuk menjadikan mereka murid. Matius 10:16  "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.-- Matius 28:19  Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,--

Ini yang dialami Paulus, dia rela meninggalkan zona nyaman sebagai orang farisi, pemimpin agama Yahudi, murid guru terkenal Gamaliel dan berbagai fasilitas lainnya, mengikut dan melayani demi Tuhan Yesus Kristus. 2 Timotius 1:12  Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.--

Paulus juga menuliskan 2 Korintus 4:9  kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.-- 2 Korintus 12:10  Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.--

Zona nyaman bisa membuat kita lalai akan panggilan Tuhan dalam hidup kita. Hidup tanpa tantangan akan membuat hidup kehilangan dinamika. Masalah justru membuat kita makin tergantung kepada Tuhan Yesus. Ini yang sering dilukiskan pemazmur, seperti rajawali yang makin stabil terbang, saat angin kencang menerpanya.

Bagi setiap orang zona nyamannya berbeda-beda. Ada yang zona nyamannya kalau banyak uang, ada pula hobinya, nonton bola, ada keluarganya, ada teman-temannya, bahkan ada gereja/persekutuannya. Bukan berarti itu salah, tapi jika itu membuatmu lupa dari tugas dan panggilan Tuhan Yesus buatmu, jika sesuatu itu tak boleh tidak, maka ya saatnya memutuskan 'meninggalkan' zona nyamanmu. TUHAN YESUS KRISTUS MEMBERKATI (Sumatera Barat, 16 Januari 2013, Tim KKS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar