Selasa, 05 Februari 2013

WASPADAI KETAMAKAN

APA MOTIVASIMU MENJADI KAYA

Bahan Bacaan: Lukas 12:15, 20  Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." Tetapi firman Tuhan kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?--

Dalam sebuah perjalanan, seorang rekan membanggakan profesi paranormal yang umumnya kaya raya. Kekayaan itu menurut dia bukan karena praktik mengobati pasien. Tapi diperoleh dari menarik harta karun yang banyak tersimpan di bumi nusantara. Selain itu, praktik memasang susuk juga menghasilkan uang banyak.

Rekan ini menyebut beberapa paranormal yang telah sukses, dengan mobil mewah terparkir di rumahnya. Termasuk kawannya sekolah, yang kini naik mobil mewah keluaran terbaru, karena berhasil menarik emas dalam jumlah besar. Dia mengaku syarat untuk cari harta karun berat dan ada mantera-mantera khususnya.

Wah...cerita ini menggambar betapa keinginan untuk cepat kaya, mudah dan tak perlu berkeringat, merasuki banyak orang Tak peduli cara itu benar atau tidak, akan berakibat fatal di masa depan, orang menghalalkan segala cara untuk kaya. Tak heran banyak yang tergoda untuk berdukun, dan menjalankan ritual aneh, demi uang.

Ada yang pergi ke tempat keramat, yang disebut pesugihen, untuk kaya. Jiwanya atau jiwa keluarganya digadaikan ke setan, asal cepat kaya. Lihatlah yang kaya karena pesugihen, selalu ada anaknya yang abnormal, atau kematian aneh di keluarganya. Ada yang main judi togel, dengan memanggil arwah, yang disebut jailangkung. Ada yang keranjingan MLM, karena keinginan cepat kaya.

Iblis memang bisa memberi kekayaan. Ingat saat pencobaan di padang gurun (Matius 4:1-11), iblis menawarkan kekayaan kepada Tuhan Yesus. Namun, dengan tegas ditolak. Kenapa, karena Tuhan Yesus tahu, iblis tak gratis memberikan sesuatu. Iblis menginginkan roh/jiwa kita, supaya ada yang menemaninya kelak di neraka.

Tuhan Yesus dalam bacaan kita tadi mewaspadakan ketamakan. Ini yang disebut Rasul Paulus sebagai cinta uang, yang merupakan akar kejahatan. 1 Timotius 6:10  Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.--

Namun, apalah gunanya harta banyak, jika ternyata tak ada jaminan keselamatan. Tak tahu ke mana setelah mati. Padahal mati hidupnya seseorang ada di tangan Tuhan. Bisa sekarang, malam ini, atau besok, tergantung kedaulatan Tuhan Yesus. Karena mencari harta dengan cara tak benar, bersekutu dengan setan, sehingga kehilangan keselamatan atau hidup yang kekal.

Saudara, tak ada satu ayat dalam Alkitab yang melarang menjadi kaya. Namun, kita harus tahu, berkat Tuhanlah yang menjadikanmu kaya, tanpa kehilangan keselamatan atau hidup kekal. Amsal 10:22  Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.-- Jadi, periksalah motivasimu menjadi kaya, dan mohon Tuhan Yesus luruskan jalanmu, agar tak menyimpang ke jalan kebinasaan. TUHAN YESUS KRISTUS MEMBERKATI. (Medan, 2 Februari 2013, Tim KKS)

Senin, 04 Februari 2013

HIDUP TENANG DAN TENTERAM

Bahan bacaan: Yesaya 32:17  Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.--

Seorang pejabat tiba-tiba pingsan dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Sebelumnya dia dikenal sehat dan ramah. Pemeriksaan di dokter menunjukkan adanya sakit jantung dan ginjal kronis.

Setelah diselidiki, pria ini mengaku sudah dua tahun terakhir selalu gelisah dan ketakutan, persis setelah dia menjadi pengelola proyek di kantornya. Akibat tekanan atasan dan keadaan, beberapa item proyek di-mark up dan dia menerima uang rekanan agar dimenangkan dalam tender.

Akibatnya, pejabat ini selalu was-was, kalau-kalau perbuatanya ketahuan. Dia takut kalau ada surat datang dari jaksa, curiga teleponnya disadap, dirinya diinteli, dan lain-lain. Pria tak tenang sepanjang hari dan malam. Hidupnya penih ketakutan dan curiga, berdampak ke kesehatannya.

Banyak orang seperti pejabat ini, dari segi materi berlimpah, namun hatinya tak tenang. Kenapa? Yesaya menyebutkan damai sejahtera, ketenangan dan ketenteraman adalah buah dari kebenaran. Jika kita hidup dalam kebenaran, maka ketiga hal itu menjadi milik kita.

Sama seperti kebanyakan manusia lain, Pilatus juga bertanya apa itu kebenaran. Yohanes 18:38a Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?"-- Yesus sudah menegaskan kebenaran itu adalah diriNya sendiri. Yohanes 14:6  Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.--

Jadi, jika saudara ingin menikmati ketenangan, damai sejahtera dan ketenteraman, datanglah kepada Tuhan Yesus Kristus yang adalah kebenaran itu. Saudara tak akan temukan di tempat lain, kalaupun ada, sifatnya sementara. Kalaupun ada seperti narkoba memberi ketenangan sementara, akan lenyap rasa senangnya, begitu efeknya habis.

Tapi damai sejahtera, ketenangan dan ketenteraman dari Tuhan Yesus sifatnya kekal, dan menetap. Ketiga hal ini merupakan buah kebenaran. Hati-hati dengan tawaran palsu, semisal dari yoga, olahraga pernafasan dan penggunaan obat. TUHAN YESUS KRISTUS MEMBERKATI (Sumatera Barat, 31 Januari 2013, Tim KKS)

Jumat, 01 Februari 2013

KAU PASTI PUNYA TALENTA !

Bahan bacaan: Matius 25:14-15  "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.--

Seorang pemuda selalu berganti-ganti pekerjaan. Dia merasa tak memiliki kemampuan untuk menggeluti pekerjaannya. Akibatnya, waktunya habis untuk mencoba dan mencoba. Pria ini gagal menemukan bakat dan kemampuan dirinya.

Sementara itu, seorang siswi SMA bingung menentukan akan memilih jurusan apa di perguruan tinggi. Walau duduk di jurusan IPA, ia tetap tak bisa menentukan akan ke mana. Gadis ini merasa tak ada talenta spesial dalam dirinya.

Dua kasus ini sering terjadi di sekitar kita. Tak jarang, ada yang malah merasa dirinya terlahir bodoh dan tanpa bakat sama sekali. Benarkah demikian? Pepatah bahasa Indonesia yang sering dikutip untuk menggambarkan tak ada manusia yang bodoh, tapi yang malas, yakni belakang parang pun jika diasah, niscaya akan tajam.

Perumpamaan tentang talenta yang disampaikan Tuhan Yesus dalam bacaan di awal tadi, menjelasakan semua manusia diperlengkapi dengan talenta. Tuhan memberi talenta berdasarkan kemampuannya. Dalam proses waktu, bagi yang mengasah dan belajar serta serius menggunakannya, kemampuan itu berkembang.

Kemampuannnya ditambahkan Tuhan dalam proses waktu. Ini dalam perumpamaan itu disebutkan talentanya bertambah dua kali lipat, dan tambah talenta dari orang yang tak mau belajar serta menggunakannya. Namun, orang yang malas (yang tak mau menggunakan talentanya, yang sibuk mengeluh, complain, serta bersungut-sungut, menyalahkan Tuhan), maka bagi dia talenta yang ada malah akan hilang.

Saudara terkasih, mulailah dengan bersyukur atas talenta yang Tuhan Yesus berikan bagimu. Kendati mungkin, saudara belum tahu apa talenta yang Anda miliki, tapi yakinlah bahwa talenta/kemampuan/bakat itu telah Tuhan berikan. Bukalah dirimu terhadap semua kesempatan pengembangan diri, sembari berdoa agar Tuhan singkirkan yang bukan dari Dia, dan kepekaan mengenali talenta yang saudara miliki.

Jadi tak ada manusia tanpa talenta. Sebab saudara berharga di mata Tuhan, sepeta dan segambar dengan Dia. Yesaya 43:4  Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.-- Tentu saja, kita sebagai pengikut Tuhan Yesus diperlengkapi dengan luarbiasa untuk hidup di dunia ini, melayaniNya.

Talenta dan kemampuan saudara akan berkembang, jika setia melakukannya, sekecil apapun itu. Matius 25:23  Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.-- TUHAN YESUS KRISTUS RAJASORGA MEMBERKATI (Medan, 27 Januari 2013, Tim KKS)

Jumat, 25 Januari 2013

MAKAN DAN BEKERJA

Bahan bacaan: 2 Tesalonika 3:10  Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.--

Ada joke yang populer menggambarkan cara berpikir orang yang malas "Kerja dapat Rp 5 ribu, tak kerja Rp 5 ribu. Jadi lebih bagus kerja tak kerja, dapat Rp 10 ribu." Orang dengan tipe ini ada di sekitar kita. Ada yang memang tak mau bekerja, atau kalau pun bekerja, ingin hasil yang wah, tak sepadan dengan pekerjaaannya.

Mereka ini berkhayal, tak perlu mengeluarkan keringat dan  memeras otak, tapi uang banyak. Mentalnya menjadi peminta-minta, dan pemalas. Kalau ada pekerjaan yang memerlukan tenaga dan pikiran, cenderung menghindar. Kalaupun kerja, ingin digaji tinggi.

Banyak sarjana menganggur yang kerjanya tiap hari melamar. Mereka bergantung kepada orangtua atau keluarga untuk kebutuhan sehari-hari. Bukannya tak ada pekerjaan, tapi memilih-milih, maunya di kantor dan digaji tinggi. Tak banyak yang mau merintis dari bawah, akibatnya ya menganggur

Sementara di jalanan dan pelayanan publik makin banyak orang yang hidup dari pemerasan. Atas nama pemuda setempat menagih uang keamanan dari toko, karena ingin kaya cepat, menghalalkan segala cara. Ada menyelundup, memalsukan, korupsi, bahkan bisnis narkoba.

Paulus membuktikan ucapanya soal bekerja. Kendati sebagai Hamba Tuhan yang pelayanannya tak diragukan, dia memilih tetap bekerja sebagai tukang tenda untuk memenuhi kebutuhannya. Paulus tak menggunakan haknya sebagai pekerja di ladang Tuhan. Sebagaimana dituliskannya dalam 1 Timotius 5:18  Bukankah Kitab Suci berkata: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik," dan lagi "seorang pekerja patut mendapat upahnya."--

Rasul Paulus memilih tak mau menyusahkan yang dilayaninya, walau dalam kondisi kekurangan. 2 Korintus 11:9  Dan ketika aku dalam kekurangan di tengah-tengah kamu, aku tidak menyusahkan seorang pun, sebab apa yang kurang padaku, dicukupkan oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia. Dalam segala hal aku menjaga diriku, supaya jangan menjadi beban bagi kamu, dan aku akan tetap berbuat demikian.--

Agar tak menyusahkan, Paulus memilih jadi tukang buat kemah. Kisah Para Rasul 18:2-3  Di Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke rumah mereka.
Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.--

Jadi saudara, mari renungkan, bagi yang masih menganggur, apa yang membuatnya, apa karena memilih-milih pekerjaan? Lalu, yang mendapat uang dari pekerjaan tak tak pantas, segeralah bertobat. Jika saudara mau makan enak, ya bekerjalah. TUHAN YESUS KRISTUS RAJA SORGA MEMBERKATI. (Medan, 25 Januari 2013)

Rabu, 23 Januari 2013

STOP, JANGAN BUNUH DIRI !

Bahan bacaan: Mazmur 43:5  Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Tuhan! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Tuhanku!--

Kota Medan kemarin tergoncang dengan kabar bunuh diri seorang anggota polisi. Petugas yang seharusnya melindungi orang lain, malah tak bisa melindungi diri sendiri, dan nekad menghabisi nyawa sendiri, dengan gantung diri. Polisi ini memiliki masalah terkait dengan istrinya yang pisah ranjang dan mutasi dari tempat kerjanya.

Kasus bunuh diri bukan kali ini saja terjadi, belakangan makin banyak, dari status sosial dan latar belakang yang berbeda-beda. Alasannya macam-macam, namun intinya keputusasaan, karena tak ada solusi atas masalah yang dihadapinya. Daya tahan manusia sekarang makin lemah terhadap masalah.

Ada karena dapat nilai jelek dari guru, memutuskan bunuh diri. Kasus lain, karena dimarahi orangtua, nekad minum serangga. Alasannya makin sepele untuk bunuh diri. Betapa rapuhnya manusia di zaman ini, menghadapi tekanan hidup.

Pemazmur dalam bacaan kita di atas juga mengalami tekanan dalam hidupnya. Jiwanya tertekan, dan hatinya gelisah karena masalah yang dihadapinya. Namun, ia tak memutuskan bunuh diri karena tahu, ada Tuhan, tempat mengadu dan bersedia menolong, dengan segala sumber dayaNya yang tak terbatas.

Paulus menegaskan masalah yang kita hadapi, tak lebih besar dari kemampuan kita menghadapinya. Tuhan juga tak biarkan masalah terjadi tanpa solusi. Tuhan Yesus mengizinkan masalah untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Mari baca dua bagian Alkitab berikut.

1 Korintus 10:13  Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Tuhan setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.-- Roma 8:28  Kita tahu sekarang, bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Tuhan.--

Kita hanya perlu datang kepada Tuhan Yesus untuk mendapat kelegaan, dan mau memikul kuk yang dilpasangNya bagi kita, untuk mendapat ketenangan. Kelegaan sifatnya sementara, sedangkan ketenangan sifatnya tetap. Mari renungkan Matius 11:28-30  Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." --

Jadi apapun masalahmu, sekecil apapun, datanglah kepada Tuhan Yesus pasti ada solusi. Serahkan masalahmu dan hidupmu ke tanganNya, Dia akan menolong dan menuntunmu. 1 Petrus 5:7  Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.--TUHAN YESUS KRISTUS RAJASORGA MEMBERKATI.(Tim KKS, Medan, 24 Januari 2013)

Minggu, 20 Januari 2013

BANJIR PUN TAKLUK KEPADA TUHAN YESUS

Bahan bacaan: Markus 4:39, 41  Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"--

Jakarta darurat! Jakarta lumpuh!  Air dalam jumlah besar mendatangi Jakarta, baik yang dikirim dari Bogor sekitarnya, maupun yang turun dari atas dalam bentuk hujan. Sontak jeritan minta tolong dan teriakan doa menggema, yang bisa dipantau di media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan BlackBerry Messenger.

Kompas 16 Januari 2013 pun menurunkan headline: Ibukota Tanpa Harapan. Ini menggambarkan kegelisahan, ketakutan, dan ketidakberdayaan manusia terhadap alam. Kecerobohan manusia mengelola alam, ditambah adanya faktor alam di luar kendali manusia, menebar teror bagi warga Jakarta lewat banjir.

Bagaimana dengan anak-anak Tuhan yang saat ini menderita akibat banjir? Apakah ikut kehilangan harapan, lalu mengutuki orang lain, atau mungkin kecewa kepada Tuhan? Alkitab mencatat peristiwa penting betapa alam takluk kepada Tuhan Yesus. Keganasannya alam tak ada apa-apanya di hadapan Tuhan Yesus.

Saat murid bersama Tuhan Yesus di tengah danau, datang badai dan ombak besar melanda perahu. Murid mulai kehilangan harapan dan akhirnya membangunkan Tuhan Yesus yang tertidur di buritan. Lalu Tuhan Yesus mengambil alih kendali, dan hanya dengan ucapan, badai dan danau kembali teduh!

Luarbiasa, kuasa Tuhan Yesus atas alam. Sampai murid melontarkan pernyataan seperti pada bacaan kita di Markus tadi. Kok alam patuh kepada Tuhan Yesus. Siapa rupanya Tuhan Yesus? Dia adalah pencipta (Yohanes 1:3), Rajasorga (Matius 25: 31-46), penguasa bumi dan sorga (Matius 28:18). Itu sebabnya semua takluk di hadapan Tuhan Yesus.

Ketiadaan harapan saat bencana mengingatkan kita dengan peristiwa orang Israel yang terjepit di Laut Merah, saat dikejar tentara Mesir. Keluaran 14:11-12  dan mereka berkata kepada Musa: "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini."--

Namun, Musa mengingatkan bahwa Tuhan itu Mahakuasa, berkuasa atas segala sesuatu. Keluaran 14:13-14  Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."--

Jadi saudara, saat ada bencana, saat banjir melanda, jangan biarkan hidupmu tanpa harapan. Bergantunglah kepada Tuhan Yesus Kristus, yang adalah penguasa jagad raya. Milikilah hubungan pribadi dan komunikasi yang intens denganNya. PertolonganNya selalu tepat pada waktuNya. TUHAN YESUS KRISTUS RAJASORGA MEMBERKATI.(Sumatera Barat, 18 Januari 2013, Tim KKS)

Sabtu, 19 Januari 2013

BERTAHAN DALAM KEBENARAN

Bahan Bacaan: Galatia 4:16  Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?--

Seorang siswa SMP dijauhi beberapa teman sekelasnya Ternyata penyebabnya, karena dia menolak ikutan merokok bersama temannya saat bubaran sekolah. Temannya makin benci  karena saat ulangan, dia tak mau membagikan kunci jawabannya.

Sementara seorang bendahara di kantor pemerintah harus rela nonjob alias tanpa jabatan, karena berani menolak permintaan atasan mengeluarkan uang di luar prosedur. Dia jadi bahan olok-olok karena dinilai tak memanfaatkan jabatannya, ketinggalan zaman dan tak mengerti permainan.

Banyak kasus seperti siswa SMP dan bendahara ini. Saat suara mayoritas menganggap sesuatu itu biasa, sudah lumrah, dan bukan lagi dosa, maka yang tak mau ikutan dianggap sebagai musuh. Sekarang muncul istilah, jangan melawan arus zaman. "Ikut saja, biar aman," itu nasihat yang sering terdengar.

Tak heran, banyak orang yang mengaku sebagai pengikut Tuhan Yesus Kristus, tenggelam dalam hiruk pikuk zaman, menjadi kompromi. Tak nampak perbedaannya dengan orang yang tak kenal Tuhan. Perilakunya sama saja, ucapannya tak beda, seperti syair  lagu, "....aku dan kau, sama saja..."

Padahal, Paulus menegaskan, kita tak boleh sama dengan dunia ini, walau masih tinggal di dunia ini. Roma 12:2  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Tuhan: apa yang baik, yang berkenan kepada Tuhan dan yang sempurna.--

Tuhan Yesus memanggil kita menggarami (supaya ada rasa dan tak membusuk) dan terang (menyingkirkan kegelapan) dari dunia ini (Matius 5:13-14). Jadi warna harus jelas, sebagai pengikut Tuhan Yesus harus tetap bertahan dalam kasih dan kebenaran, agar menjadi saksi di sekelilingnya. Kendati karena iman tersebur, jadi dimusuhi orang lain. Kendati beda dan kontras dengan arus utama di zaman ini.

Paulus menyadari konsekuensi iman dan kesaksiannya. Saat dia menyampaikan kebenaran, bisa saja ada yang tak terima dan menjadi benci. Sebagai pengikut Tuhan Yesus, kita dipanggil membawa damai, menyebar kasih ke sesama di dalam kebenaran. Tentu saja kita tak boleh memusuhi orang lain, kendati mereka memusuhi kita karena kebenaran yang kita anut.

Tuhan Yesus sudah mengingatkan hal seperti bisa dialami para pengikutNya. Yohanes 16:33  Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."-- 

Ini sungguh melegakan, sebab kendati ada tantangan, Tuhan Yesus jamin damai sejahteraNya ada dalam diri kita. Selamat bersaksi dan hidup dalam kebenaran. TUHAN YESUS KRISTUS RAJASORGA MEMBERKATI (Sumatera Barat, 17 Januari 2013, Tim KKS)