Minggu, 13 Januari 2013

LIHAT MASALAH DARI PERSPEKTIF TUHAN

Bahan bacaan: Yohanes 11:11-13  Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya." Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh."
Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.--

Lazarus, saudara Marta dan Maria, pada bacaan kita ini, dalam perspektif/pandangan manusia, telah mati. Artinya, nafasnya telah lenyap, denyut nadi dan jantung telah senyap. Lebam mayat makin lama makin jelas pada tubuh kaku Lazarus.

Ini yang dijelaskan dalam Mazmur 146:4  Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya.-- Seseorang yang mati, maka rohnya akan meninggalkan tubuh jasmaninya. Tubuh itu secara perlahan tapi pasti membusuk menjadi debu tanah.

Namun, dalam perspektif/pandangan Tuhan Yesus Kristus, ternyata Lazarus sedang tidur. Namanya tidur, tentu saja bisa dibangunkan kembali. Ini sempat membuat bingung para murid waktu itu, kenapa Tuhan Yesus menyebut sedang tidur orang yang telah mati. Satu masalah, satu kejadian, satu fenomena, tapi perspektif berbeda dan kontras!

Tuhan Yesus bukan hanya pada kematian Lazarus saja menyebut yang mati sebagai orang tidur. Mari baca dalam Matius 9:18, 24  Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia. --

Ternyata dalam perspektif Tuhan Yesus, orang mati hanyalah sedang tidur, menunggu bangun untuk kekekalan, apakah hidup.kekal di sorga, atau siksaan kekal di neraka. Itu sebabnya Tuhan Yesus menegaskan dalam Yohanes 11:25-26  Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" --

Saatnya orang percaya memutuskan, apakah mengikuti perspektif manusia atau perspektif Tuhan Yesus? Apakah ikut perspektif manusia, yang menganggap kematian sebagai sesuatu yang menakutkan, sesuatu yang harus ditangisi, atau sesuatu yang malah dipestakan. Atau ikut perspektif Tuhan Yesus, yang menegaskan orang mati hanya tidur. Jadi, kalau orang yang mati di mata Tuhan adalah orang tidur, apakah pantas ditangisi, ditakuti, dimusiki atau dipestakan?

Saudara terkasih, dalam banyak hal, manusia hanya melihat sesuatu dari sudut pandangnya saja, yang terbatas dan belum tentu benar. Renungan hari ini, mengingatkan kita, untuk melihat apapun dari perspektif Tuhan Yesus, yang pasti benar dan akurat. Bukan hanya soal kematian saja. Jadi, tak salah lagi  dalam merespons atau mengantisipasinya. TUHAN YESUS KRISTUS RAJASORGA MEMBERKATI(Medan, 13 Januari 2013, Tim KKS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar