Kamis, 10 Januari 2013

MENERIMA DIDIKAN DAN AJARAN TUHAN

Bahan Bacaan: Amsal 3:11-12  Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.--

Seorang anak ketika ditanya untuk apa pergi ke sekolah, ia menjawab, " agar pintar!" Banyak anak yang berpendapat yang sama. Tujuannya hanya untuk pengetahuan, yakni pintar. Guru sekarang pun kebanyakan fokus membuat anak didiknya pintar.

Salomo dalam Amsal yang kita baca tadi menyebutkan Tuhan bukan hanya mengajar, tapi mendidik dan memberi peringatan. Motivasi Tuhan adalah karena Dia mengasihi manusia yang diciptakanNya. Salomo mengidentikkannya seperti seorang ayah/orangtua yang mengasihi anaknya.

Hal yang sama juga dituliskan di Kitab Ibrani. Mari baca dalam Ibrani 12:9-10  Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.--

Apa beda mengajar dengan mendidik? Secara umum mengajar berkaitan dengan knowledge/pengetahuan. Mendidik adalah membentuk karakter atau kebiasaan baik. Ini merupakan bagian tersulit, sebab mendidik memerlukan kesabaran, konsistensi, dan pengorbanan. Sekarang banyak yang pintar, namun tak berkarakter.

Mendidik seseorang agar berkarakter harus rela mengulang-ulang yang mungkin yang membuat bosan, sejak masih kecil. Itu sebabnya Salomo meminta jangan menolak dan bosan. Harus rela pula memberi peringatan manakala menyimpang dari kebenaran. Ini yang dilakukan Tuhan terhadap manusia sejak penciptaan sampai sekarang.

Namun banyak manusia sekarang termasuk sebagian yang mengaku sebagai orang Kristen, menolak didikan Tuhan dan bosan jika diingatkan berulang kali. Manusia sekarang cenderung hidup semau gue, tak mau mendengar tegoran. Fakta nyata, lihatlah di jalan raya, egoisme dan kecuekan manusia sangat terasa.

Tuhan juga meminta tanggung jawab orangtua mengajar dan mendidik. Salomo menyebutkan dalam bacaan tadi, motivasi mengajar dan mendidik adalah kasih. Jadi orangtua yang benar mengasihi anak-anaknya, harus menyediakan waktu untuk mendidik dan mengajar. Kesibukan mencari nafkah tak bisa jadi lepas dari tanggung jawab ini.

Musa sudah menggariskan ini menjadi kewajiban bagi orangtua. Mari baca dalam Ulangan 6:6-7  Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.--

Saudara terkasih, jika Anda sudah menjadi orangtua, apa sudah melakukan tugasmu mendidik dan mengajar anakmu? Bagi kita semua, apakah kita selama ini justru menolak dan bosan terhadap didikan dan ajaran Tuhan Yesus Kristus. Mari saudara, berdoalah Tuhan lembutkan hati kita, agar dengan senang hati menerima didikan dan ajaran Tuhan Yesus. (Medan, 10 Januari 2013, Tim KKS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar