Jumat, 28 Desember 2012

TUHAN YESUS INGIN TINGGAL DALAM DIRIMU

Bahan Bacaan: Yohanes 15:4  Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.--

Pada masa awal kehidupan manusia, sebelum kejatuhan ke dalam dosa, Adam dan Hawa tinggal di Taman Eden. Mereka bergaul sangat intim dengan Tuhan di sana. Hidupnya penuh damai sejahtera, sukacita dan tak kekurangan suatu apapun. Cara berkomunikasi Adam dan Hawa secara langsung kepada Tuhan, tanpa perantara dan sekat atau media (Kejadian 3:8-12).

Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, hubungannya dengan Tuhan makin renggang. Paulus menyebut dosa membuat manusia terpisah dengan Tuhan. Baca dalam Roma 3:23  Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Tuhan.-- Hubungan Adam dan Hawa yang sebelumnya akrab, dan bisa bicara langsung tanpa ada media, perantara dan birokrasi, kini berubah.

Pada masa Kain dan Habel, dikenal adanya mezbah sebagai sarana menyampaikan persembahan kepada Tuhan (Kejadian 4:3-4). Ini berlanjut pada kebiasaan Yakub, mendirikan mezbah untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Manusia mempersembahkan korban di atas mezbah yang didirikan untuk Tuhan.

Lalu, pada masa Musa mulai diperkenalkan kemah pertemuan, dengan imam dari kaum Lewi sebagai perantara. Manusia berhubungan dengan Tuhan melalui perantara, yakni imam. Hanya imam yang bisa masuk ruang kudus dan ruang mahakudus. Manusia biasa hanya sampai pelataran saja. Praktik ini yang dilanjutkan pada masa Salomo, ketika bait suci didirikan di Yerusalem. Konsepnya sama saja dengan kemah pertemuan.

Ada orang yang menjadi imam. Golongan ini menjadi jabatan istimewa karena manusia berhubungan dengan Tuhan melalui mereka. Ini berlangsung sejak zaman Musa sampai zaman Yesus datang sebagai manusia. Kebiasaan ini ditiru sebagian orang Kristen dan yang mengaku anak Tuhan sampai saat ini. Apa benar Tuhan Yesus masih menginginkan model hubungan yang menggunakan imam sebagai perantara?

Tuhan Yesus menegaskan model hubungan seperti itu telah berakhir. Ini disampaikannya dalam perbincangan dengan perempuan Samaria, mari kita baca beberapa bagian. Yohanes 4:10, 21, 23-24  Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Tuhan dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Tuhan itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."--

Penyembahan, komunikasi dengan Tuhan tak lagi melalui perantara, tapi berlangsung dalam roh dan kebenaran. Ini secara demonstratif diproklamasikan saat kematian Tuhan Yesus anak manusia di kayu salib, tirai yang memisahkan ruang mahakudus dan kudus di bait suci Yerusalem terkoyak. Matius 27:51  Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah-- Markus juga mencatat fenomena yang sama.

Ahli Alkitab sepakat, makna terkoyaknya tabir bait suci adalah pulihnya hubungan Tuhan dengan manusia. Tak ada lagi penghalang, tak ada pemisah, kita manusia berdosa bisa berhubungan langsung kembali dengan Tuhan. Menikmati pergaulan akrab seperti yang dialami Adam dan Hawa sebelum jatuh ke dalam dosa.

Itu sebabnya dalam bacaan kita di Yohanes 15 tadi, Tuhan Yesus menginginkan hubungan yang sangat intim dengan kita pengikutNya. Tuhan Yesus dalam kita dan kita dalam Tuhan Yesus. Kelas imam sebagai perantara telah berakhir. Kini kita semua adalah imam (1 Petrus 2:9), bagi orang-orang yang belum percaya. Jika seseorang sudah bertobat, percaya kepada Tuhan Yesus, maka dia berhubungan langsung dengan Tuhan Yesus.(Medan, 29 Desember 2012, Tim KKS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar