Rabu, 19 Desember 2012

CEMBURU BUKAN TANDA CINTA

Bahan Bacaan: 1 Korintus 13:4  Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.--

Asumsi umum yang dianggap benar saat ini, cemburu itu merupakan tanda cinta. Cemburu dianggap wajar sebagai bumbu dalam hubungan suami istri atau yang berpacaran. Malah, kalau tak ada cemburu, maka kadar cinta seseorang diragukan. Benarkah begitu?

Mari kita bahas dulu hakekat suami istri dan berpacaran. Dalam Amos 3:3  tertulis: "Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?"-- Artinya sebuah hubungan diawali kesepakatan kedua belah pihak dalam bentuk perjanjian. Ikatannya adalah kasih atau cinta. Kolose 3:14  Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.--

Jika seseorang mengikatkan diri dengan yang lainnya atas dasar kasih, maka keduanya harus saling percaya. Mereka harus yakin pasangannya mengasihi dengan tulus, sehingga tak mungkin dikhianati dengan selingkuh atau melirik yang lain. Di sini, jika ada cemburu, justru tanda ketidakpercayaan terhadap pasangannya.

Itu sebabnya, Paulus dalam surat pertama ke Korintus yang kita baca tadi di pasal 13, menegaskan kasih itu tidak cemburu. Jadi kalau masih tetap cemburu, bukan kasih yang sesungguhnya. Sumbernya pasti bukan dari Tuhan, tapi dari pihak musuh, yang ingin mengacaukan hubungan yang dibangun atas dasar kasih. Ini yang harus diwaspadai anak-anak Tuhan.

Saudara mencemburui pasanganmu, itu artinya tak percaya kepadanya. Kalau tak percaya, maka pondasi hubungan akan goyah dan menunggu waktunya ambruk, jika tak cepat diselesaikan. Jadi, cepat-cepat selesaikan jika ada cemburu, sekecil apapun sama pasanganmu.

Sebab cemburu sangat berbahaya, ini yang diingatkan Salomo . Amsal 6:34  Karena cemburu adalah geram seorang laki-laki, ia tidak kenal belas kasihan pada hari pembalasan dendam; -- Amsal 27:4  Panas hati kejam dan murka melanda, tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu? --

Cemburu awalnya mungkin hanya menimbulkan rasa was-was, gelisah, dan jantung berdebar kencang. Lalu, makin besar rasa cemburu, bisa membuat tak bisa tidur, tak selera makan dan terbawa ke pikiran sehingga mengganggu konsentrasi. Makin menyala cemburu, mulai bertindak aneh, memeriksa semua alat komunikasi pasangan, hapenya, emailnya, tablet, laptopnya, mengeledah tas kerja, mengecek saku-saku, bahkan memata-matai ke mana dan di mana.

Puncaknya, cemburu bisa membuat kalap dan gelap mata. Tanpa atau dengan bukti, tindakan kekerasan bisa terjadi, baik terhadap diri sendiri (melukai diri, bunuh diri), terhadap orang dicurigai  dan terhadap pasangannya (intimidasi, teror, dilukai, atau dibunuh). Cemburu yang awalnya sepele, sangat fatal akibatnya, kalau tak segera diselesaikan.

Saudara, periksa hatimu, evaluasi hubunganmu, adakah cemburu di sana. Jika ya, ketahuilah itu tak berasal dari Tuhan, tak juga wajar atau manusiawi. Segera ambil waktu berdiam diri di hadapan Tuhan, memohon hati dipulihkan, disingkirkan rasa cemburu, dan dikuatkan ikatan kasih yang saling percaya. Atau jangan-jangan hubunganmu itu sebenarnya tak dibangun di atas kasih! TUHAN YESUS RAJASORGA MEMBERKATI (Medan, 20 Desember 2012, Tim KKS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar